Senin, 30 September 2013

menyusun pola pemadaman sederhana





Musibah Kebakaran adalah sebuah kejadian yang tidak diinginkan, begitu banyak kerugian yang diakibatkan, baik kehilangan tempat tinggal, harta benda hingga terenggutnya jiwa. Sedikit banyak kerugian yang ditimbulkan tetap saja mengakibatkan trauma psykologis yang menakutkan berkepanjangan bagi para korban kebakaran tersebut.

Petugas damkar pada tahap ini di tuntut untuk bertindak profesional, tenang tidak gegabah namun tetap serius. Berhasil tidaknya penanganan, penanggulangan kebakaran tergantung seberapa cepat kita tiba dilokasi kejadian. Atau sering disebut dengan istilah Response Time.
Beberapa Permasalahan yang mengakibatkan keterlambatan kita para petugas damkar tiba dilokasi kejadian adalah diantaranya :

  • ·         Lambatnya mendapat informasi atau laporan kejadian.

·         Sulitnya akses menuju tempat kejadian karena banyaknya masyarakat yang belum sadar/ tahu berlalu lintas pada saat sedang terjadi kebakaran.
  • ·         Tidak seimbangnya lebar jalan dengan besar mobil damkar.
  • ·         Banyaknya kabel listrik, telpon atau jaringan lainnya yang terpasang begitu rendah.
  • ·         Banyaknya penonton yang berkerumun di TKP.


Tiap daerah tentu punya permasaslahan yang berbeda satu dengan yang lainnya, keadaan  geografis, tofografis dan tata perkotaan hingga sosial budaya turut mempengaruhi cara penanganan penanggulangan musibah kebakaran. Standar yang di bangun pun tidaklah bisa persis sama dengan dengan teori-teori yang diharapkan .

SDM yang tidak merata pun turut mempengarauhi kinerja dilapangan lebih lagi pengabdian yang tulus yang benar-benar tertanam selaku abdi masyarakat sebagai prajurit Yudha Brama Jaya harus diakui juga belum sepenuhnya teraplikasikan .

Disamping juklak , juknis serta protap bahkan SOP ( standar  operasional prosedur ) telah dilahirkan , namun yang tak boleh dilupakan adalah penerapannya.

Keberadaan jumlah serta kemampuan Fasilitas peralatan dan perlengkapan  pemadam kebakaran yang dimiliki menjadikan pola pemadaman tiap daerah menjadi berbeda.

Namun permasalahan serta kekurangan tidaklah menjadikan kita tidak bisa bekerja dengan baik, tentu semua itu ada penyelesaiannya. Karena itulah kemudian timbul istilah Pola kerja pemadaman.


Salah satu caranya adalah dengan mengadakan rutinitas latihan yang berkesinambungan seperti keadaan yang sesungguhnya. Berlatih memahirkan peralatan sendiri lebih baik dari pada berlatih menggunakan peralatan yang lebih canggih tetapi sesungguhnya kita tidak memiliki peralatan tersebut.
Secara umum permasalahan yang hampir sama dan sering menjadi kendala pada penanganan musibah kebakaran adalah :

  • ·         TKP jauh dari sumber air.
  • ·         Sumber air sedikit. Bahkan tidak ada sama sekali.
  • ·         Unit pompa tidak maksimal akibat TKP terlalu jauh, atau terlalu tinggi.



Keadaan diatas memaksa kita para petugas damkar menyusun taktik dan strategi menjadi sebuah pola pemadaman. Pola pola tersebut dibuat sebagai jalan keluar menyesuaikan tiap permasalahan yang dihadapi. Pembagian tugas harus jelas berdasarkan kemampuan tiap personil.

SIMULASI  PEMDAMAN POLA 1.
1.       SATU UNIT FIRE TRUCK BERANGKAT DENGAN MEMBAWA SATU REGU PERSONIL DAMKAR TIBA DI TKP.
2.       PARKIR MOBIL DI TEMPAT YANG AMAN.
3.       DANRU BEKOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT YANG LEBIH DULU TIBA DILOKASI GUNA MEMASTIKAN ADA TIDAKNYA KORBAN TERJEBAK DI TKP.
4.       ANALISA KEADAAN UNTUK MELAKUKAN TAKTIK DAN STRATEGI PEMADAMAN,
5.       PEMBAGIAN TUGAS.
6.       PERSIAPAN :
·         FIRE TRUCK  DALAM KEADAAN OK TO PUMP.
·         GELAR SELANG 1,5 1NCH.
·         DANRU DAN NOZZLEMAN 1 DAN 2  LANGSUNG MENUJU KE SASARAN.
·         OPERATOR MOBIL BERSIAP MENGELUARKAN AIR  ( KOMANDO DARI DANRU ).
·         PETUGAS PENCARI SUMBER AIR LANGSUNG MENCARI SUMBER AIR.

7.      LAKUKAN PENYEMPROTAN DENGAN TEKANAN POMPA DI SESUAIKAN .
8.      KEADAAN DAPAT DIKUASAI.



SIMULASI  PEMDAMAN POLA 2.
1.       SATU UNIT FIRE TRUCK BERANGKAT DENGAN MEMBAWA SATU REGU PERSONIL DAMKAR TIBA DI TKP.
2.       PARKIR MOBIL DI TEMPAT YANG AMAN.
3.       DANRU BEKOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT YANG LEBIH DULU TIBA DILOKASI GUNA MEMASTIKAN ADA TIDAKNYA KORBAN TERJEBAK DI TKP.
4.       ANALISA KEADAAN UNTUK MELAKUKAN TAKTIK DAN STRATEGI PEMADAMAN,
5.       PEMBAGIAN TUGAS.
6.       PERSIAPAN :
·         FIRE TRUCK  DALAM KEADAAN OK TO PUMP.
·         GELAR SELANG 1,5 1NCH.
·         DANRU DAN NOZZLEMAN 1 DAN 2  LANGSUNG MENUJU KE SASARAN.
·         OPERATOR MOBIL BERSIAP MENGELUARKAN AIR  ( KOMANDO DARI DANRU ).
·         PETUGAS PENCARI SUMBER AIR LANGSUNG MENCARI SUMBER AIR.
7.      LAKUKAN PENYEMPROTAN DENGAN TEKANAN POMPA DI SESUAIKAN .
8.      PETUGAS / OPERATOR PORTABLE  BERSIAP.
9.      PENCARI SUMBER AIR KEMBALI KE UNIT FIRE TRUCK MEMBERITAHUKAN KEBERADAAN SUMBER AIR KE DANRU.
10.   DANRU MEMERINTAHKAN SEGERA  KEPADA PETUGAS / OPERATOR PORTABLE UNTUK MENUJU SUMBER AIR.
11.   REGU PORTABLE  LANGSUNG MENGOPRASIKAN MESIN POMPA UNTUK MENSUPLAY AIR KE UNIT FIRE TRUCK.
12.   PETUGAS PENCARI AIR MELAPORKAN KE DANRU BAHWA  AIR TELAH DI DISTRIBUSIKAN .
13.   DANRU MEMERINTAHKAN  HALPER UNTUK  MENAMBAH  SATU LAGI PENYEMPROTAN .
14.   GUNAKAN SELANG 2,5 INCH.
15.   KEADAAN DAPAT DIKUASAI.



SIMULASI PEMADAMAN POLA 3.

1.       SATU UNIT FIRE TRUCK BERANGKAT DENGAN MEMBAWA SATU REGU PERSONIL DAMKAR TIBA DI TKP.
2.       PARKIR MOBIL DI TEMPAT YANG AMAN.
3.       DANRU BEKOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT YANG LEBIH DULU TIBA DILOKASI GUNA MEMASTIKAN ADA TIDAKNYA KORBAN TERJEBAK DI TKP.
ANALISA KEADAAN UNTUK MELAKUKAN TAKTIK DAN STRATEGI PEMADAMAN.
1.       PEMBAGIAN TUGAS.
2.       PERSIAPAN :
·         FIRE TRUCK  DALAM KEADAAN OK TO PUMP.
·         GELAR SELANG 1,5 1NCH.
·         DANRU DAN NOZZLEMAN 1 DAN 2  LANGSUNG MENUJU KE SASARAN.
·         OPERATOR MOBIL BERSIAP MENGELUARKAN AIR  ( KOMANDO DARI DANRU ).
·         PETUGAS PENCARI SUMBER AIR LANGSUNG MENCARI SUMBER AIR.

3.      LAKUKAN PENYEMPROTAN DENGAN TEKANAN POMPA DI SESUAIKAN .
4.      PETUGAS / OPERATOR PORTABLE  BERSIAP.
5.      UNIT KEDUA FIRE TRUCK TIBA DILOKASI KEJADIAN.
6.      DANRU UNIT KEDUA BERKORDINASI  DENGAN DANRU UNIT PERTAMA.
7.      UNIT KEDUA LANGSUNG MELAKUKAN STRATEGI PEMBLOKIRAN TITIK API.
8.      PENCARI SUMBER AIR KEMBALI KE UNIT FIRE TRUCK MEMBERITAHUKAN KEBERADAAN SUMBER AIR KE DANRU.
9.      DANRU MEMERINTAHKAN SEGERA  KEPADA PETUGAS / OPERATOR PORTABLE UNTUK MENUJU SUMBER AIR.

KEADAAN AIR HAMPIR HABIS MAKA UNIT FIRE TRUCK KEDUA YANG ADA DI BELAKANG UNIT PERTAMA MENGHENTIKAN PENYEMPROTAN , GUNA MEMBACK UP MEMBERIKAN SUPLAY AIR AGAR PEMADAMAN TETAP BERJALAN DAN TIDAK TERPUTUS.

10.   UNIT FIRE TRUCK KEDUA MUNDUR MENUJU TITIK SUPLAY  UNIT PORTABLE.
11.   REGU PORTABLE  LANGSUNG MENGOPRASIKAN MESIN POMPA UNTUK MENSUPLAY AIR KE UNIT FIRE TRUCK KEDUA.
12.   UNIT KEDUA SETELAH MENDAPAT SUPLAY AIR DARI UNIT PORTABLE  KEMUDIAN MENSUPLAY LAGI KE UNIT PERTAMA YANG BERADA DI DEPAN.
13.   DANRU KEMUDIAN BERKORDINASI LAGI .
14.   PERSONIL UNIT KEDUA BERGABUNG DENGAN UNIT FIRE TRUCK PERTAMA.
15.   PERSONIL UNIT KEDUA MELAKUKAN PENYEMPROTAN KEMBALI DENGAN MENGGUNAKAN FASILITAS FIRE TRUCK UNIT PERTAMA.
16.   KEADAAN DAPAT DIKUASAI.


download file


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GEMA SAIJAAN ONLINE BERITANYA URANG KOTABARU

Sindikasi news.okezone.com