Musibah Kebakaran
adalah sebuah kejadian yang tidak diinginkan, begitu banyak kerugian yang
diakibatkan, baik kehilangan tempat tinggal, harta benda hingga terenggutnya
jiwa. Sedikit banyak kerugian yang ditimbulkan tetap saja mengakibatkan trauma
psykologis yang menakutkan berkepanjangan bagi para korban kebakaran tersebut.
Petugas
damkar pada tahap ini di tuntut untuk bertindak profesional, tenang tidak
gegabah namun tetap serius. Berhasil tidaknya penanganan, penanggulangan
kebakaran tergantung seberapa cepat kita tiba dilokasi kejadian. Atau sering
disebut dengan istilah Response Time.
Beberapa Permasalahan
yang mengakibatkan keterlambatan kita para petugas damkar tiba dilokasi
kejadian adalah diantaranya :
- · Lambatnya mendapat informasi atau laporan kejadian.
·
Sulitnya
akses menuju tempat kejadian karena banyaknya masyarakat yang belum sadar/ tahu
berlalu lintas pada saat sedang terjadi kebakaran.
- · Tidak seimbangnya lebar jalan dengan besar mobil damkar.
- · Banyaknya kabel listrik, telpon atau jaringan lainnya yang terpasang begitu rendah.
- · Banyaknya penonton yang berkerumun di TKP.
Tiap daerah tentu punya permasaslahan
yang berbeda satu dengan yang lainnya, keadaan
geografis, tofografis dan tata perkotaan hingga sosial budaya turut
mempengaruhi cara penanganan penanggulangan musibah kebakaran. Standar yang di
bangun pun tidaklah bisa persis sama dengan dengan teori-teori yang diharapkan
.
SDM yang tidak merata pun turut
mempengarauhi kinerja dilapangan lebih lagi pengabdian yang tulus yang
benar-benar tertanam selaku abdi masyarakat sebagai prajurit Yudha Brama Jaya
harus diakui juga belum sepenuhnya teraplikasikan .
Disamping juklak , juknis serta
protap bahkan SOP ( standar operasional prosedur ) telah dilahirkan , namun yang
tak boleh dilupakan adalah penerapannya.
Keberadaan jumlah serta kemampuan
Fasilitas peralatan dan perlengkapan
pemadam kebakaran yang dimiliki menjadikan pola pemadaman tiap daerah
menjadi berbeda.
Namun permasalahan serta kekurangan
tidaklah menjadikan kita tidak bisa bekerja dengan baik, tentu semua itu ada
penyelesaiannya. Karena itulah kemudian timbul istilah Pola kerja pemadaman.
Salah satu caranya adalah dengan
mengadakan rutinitas latihan yang berkesinambungan seperti keadaan yang
sesungguhnya. Berlatih memahirkan peralatan sendiri lebih baik dari pada
berlatih menggunakan peralatan yang lebih canggih tetapi sesungguhnya kita
tidak memiliki peralatan tersebut.
Secara umum permasalahan yang hampir
sama dan sering menjadi kendala pada penanganan musibah kebakaran adalah :
- · TKP jauh dari sumber air.
- · Sumber air sedikit. Bahkan tidak ada sama sekali.
- · Unit pompa tidak maksimal akibat TKP terlalu jauh, atau terlalu tinggi.
Keadaan diatas memaksa kita para
petugas damkar menyusun taktik dan strategi menjadi sebuah pola pemadaman. Pola
pola tersebut dibuat sebagai jalan keluar menyesuaikan tiap permasalahan yang
dihadapi. Pembagian tugas harus jelas berdasarkan kemampuan tiap personil.
SIMULASI PEMDAMAN POLA 1.
1.
SATU UNIT FIRE TRUCK BERANGKAT DENGAN MEMBAWA
SATU REGU PERSONIL DAMKAR TIBA DI TKP.
2.
PARKIR MOBIL DI TEMPAT YANG AMAN.
3.
DANRU BEKOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT
YANG LEBIH DULU TIBA DILOKASI GUNA MEMASTIKAN ADA TIDAKNYA KORBAN TERJEBAK DI TKP.
4.
ANALISA KEADAAN UNTUK MELAKUKAN TAKTIK
DAN STRATEGI PEMADAMAN,
5.
PEMBAGIAN TUGAS.
6.
PERSIAPAN :
·
FIRE TRUCK
DALAM KEADAAN OK TO PUMP.
·
GELAR SELANG 1,5 1NCH.
·
DANRU DAN NOZZLEMAN 1 DAN 2 LANGSUNG MENUJU KE SASARAN.
·
OPERATOR MOBIL BERSIAP MENGELUARKAN AIR ( KOMANDO DARI DANRU ).
·
PETUGAS PENCARI SUMBER AIR LANGSUNG MENCARI
SUMBER AIR.
7. LAKUKAN
PENYEMPROTAN DENGAN TEKANAN POMPA DI SESUAIKAN .
8. KEADAAN
DAPAT DIKUASAI.
SIMULASI PEMDAMAN POLA 2.
1.
SATU UNIT FIRE TRUCK BERANGKAT DENGAN MEMBAWA
SATU REGU PERSONIL DAMKAR TIBA DI TKP.
2.
PARKIR MOBIL DI TEMPAT YANG AMAN.
3.
DANRU BEKOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT
YANG LEBIH DULU TIBA DILOKASI GUNA MEMASTIKAN ADA TIDAKNYA KORBAN TERJEBAK DI TKP.
4.
ANALISA KEADAAN UNTUK MELAKUKAN TAKTIK
DAN STRATEGI PEMADAMAN,
5.
PEMBAGIAN TUGAS.
6.
PERSIAPAN :
·
FIRE TRUCK
DALAM KEADAAN OK TO PUMP.
·
GELAR SELANG 1,5 1NCH.
·
DANRU DAN NOZZLEMAN 1 DAN 2 LANGSUNG MENUJU KE SASARAN.
·
OPERATOR MOBIL BERSIAP MENGELUARKAN AIR ( KOMANDO DARI DANRU ).
·
PETUGAS PENCARI SUMBER AIR LANGSUNG MENCARI
SUMBER AIR.
7. LAKUKAN
PENYEMPROTAN DENGAN TEKANAN POMPA DI SESUAIKAN .
8. PETUGAS
/ OPERATOR PORTABLE BERSIAP.
9. PENCARI
SUMBER AIR KEMBALI KE UNIT FIRE TRUCK MEMBERITAHUKAN KEBERADAAN SUMBER AIR
KE
DANRU.
10. DANRU
MEMERINTAHKAN SEGERA KEPADA PETUGAS /
OPERATOR PORTABLE UNTUK MENUJU SUMBER AIR.
11. REGU
PORTABLE LANGSUNG MENGOPRASIKAN MESIN
POMPA UNTUK MENSUPLAY AIR KE UNIT FIRE TRUCK.
12. PETUGAS
PENCARI AIR MELAPORKAN KE DANRU BAHWA AIR TELAH DI DISTRIBUSIKAN .
13. DANRU
MEMERINTAHKAN HALPER UNTUK MENAMBAH SATU LAGI PENYEMPROTAN .
14. GUNAKAN
SELANG 2,5 INCH.
15. KEADAAN
DAPAT DIKUASAI.
SIMULASI PEMADAMAN POLA 3.
1.
SATU UNIT FIRE TRUCK BERANGKAT DENGAN MEMBAWA
SATU REGU PERSONIL DAMKAR TIBA DI TKP.
2.
PARKIR MOBIL DI TEMPAT YANG AMAN.
3.
DANRU BEKOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT
YANG LEBIH DULU TIBA DILOKASI GUNA MEMASTIKAN ADA TIDAKNYA KORBAN TERJEBAK DI TKP.
ANALISA KEADAAN UNTUK MELAKUKAN TAKTIK
DAN STRATEGI PEMADAMAN.
1.
PEMBAGIAN TUGAS.
2.
PERSIAPAN :
·
FIRE TRUCK
DALAM KEADAAN OK TO PUMP.
·
GELAR SELANG 1,5 1NCH.
·
DANRU DAN NOZZLEMAN 1 DAN 2 LANGSUNG MENUJU KE SASARAN.
·
OPERATOR MOBIL BERSIAP MENGELUARKAN AIR ( KOMANDO DARI DANRU ).
·
PETUGAS PENCARI SUMBER AIR LANGSUNG MENCARI
SUMBER AIR.
3. LAKUKAN
PENYEMPROTAN DENGAN TEKANAN POMPA DI SESUAIKAN .
4. PETUGAS
/ OPERATOR PORTABLE BERSIAP.
5. UNIT
KEDUA FIRE TRUCK TIBA DILOKASI KEJADIAN.
6. DANRU
UNIT KEDUA BERKORDINASI DENGAN DANRU
UNIT PERTAMA.
7. UNIT
KEDUA LANGSUNG MELAKUKAN STRATEGI PEMBLOKIRAN TITIK API.
8. PENCARI
SUMBER AIR KEMBALI KE UNIT FIRE TRUCK MEMBERITAHUKAN KEBERADAAN SUMBER AIR
KE
DANRU.
9. DANRU
MEMERINTAHKAN SEGERA KEPADA PETUGAS /
OPERATOR PORTABLE UNTUK MENUJU SUMBER AIR.
KEADAAN
AIR HAMPIR HABIS MAKA UNIT FIRE TRUCK KEDUA YANG ADA DI BELAKANG UNIT PERTAMA
MENGHENTIKAN PENYEMPROTAN , GUNA MEMBACK UP MEMBERIKAN SUPLAY AIR AGAR
PEMADAMAN TETAP BERJALAN DAN TIDAK TERPUTUS.
10. UNIT
FIRE TRUCK KEDUA MUNDUR MENUJU TITIK SUPLAY
UNIT PORTABLE.
11. REGU
PORTABLE LANGSUNG MENGOPRASIKAN MESIN
POMPA UNTUK MENSUPLAY AIR KE UNIT FIRE TRUCK KEDUA.
12. UNIT
KEDUA SETELAH MENDAPAT SUPLAY AIR DARI UNIT PORTABLE KEMUDIAN MENSUPLAY LAGI KE UNIT PERTAMA YANG
BERADA DI DEPAN.
13. DANRU
KEMUDIAN BERKORDINASI LAGI .
14. PERSONIL
UNIT KEDUA BERGABUNG DENGAN UNIT FIRE TRUCK PERTAMA.
15. PERSONIL
UNIT KEDUA MELAKUKAN PENYEMPROTAN KEMBALI DENGAN MENGGUNAKAN FASILITAS FIRE
TRUCK UNIT PERTAMA.
16. KEADAAN
DAPAT DIKUASAI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar