Selasa, 30 Oktober 2012

KEMBANG BARENTENG


 SIGAM DESA KEMBANG KU HARUM



Hanya berjarak kurang lebih tiga kilometer dari pusat kota kabupaten kotabaru menuju ke utara dengan melewati jalan berbukit yang masih banyak terlihat pepohonan di kanan kirinya, terpampang kokohnya gunung sabatung yang seakan mengikuti di belakang dan sepasang mata mercu suar peninggalan kolonial belanda menatap dari kejauhan ta’kala kita sampai di penghujung gunung manangguk pal dua menandakan hampir memasuki batas dari desa sigam yang kita tuju.
Terdiri dari empat rukun tetangga (RT) yang mana sebagian besar penduduknya masih terjalin hubungan keluarga, jadi jangan heran kalau kita ada di daerah ini seakan berada dalam lingkungan keluarga besar.
Andai mau kita perhatikan dengan seksama hampir di setiap pekarangan penduduk disini tumbuh tanaman mawar, cempaka, kembang kertas, dilam hingga kenanga yang menebar bau harum bagi yang melewatinya.oh...tentu saja saya lupa mengucapkan  SELAMAT DATANG DI DESA SIGAM sebagai sentra pengrajin KEMBANG BARENTENG Kabupaten Kotabaru.


Ingat nama desa sigam orang tentu berpikir akan teringat pula dengan salah satu kesenian khas kabupaten Kotabaru yaitu  JAPIN SIGAM atau juga terpikir dengan salah satu tempat berziarah di  MAKAM RAJA SIGAM .atau sekarang yang lagi naik daun BATIK MOTIF KEMBANG SIGAM  sebagai salah satu pakaian resmi pegawai negeri sipil setiap hari jum’at di kabupaten ini.

Bertahun tahun  tinggal di daerah ini begitu saya coba tanyakan  asal usul tari japin sigam hampir semua tak ada yang mengetahui apalagi  dapat menarikannya .......aneh padahal mereka asli orang sini.dan tak berbeda pula tentang keberadaan makam raja sigam itu sendiri mereka berbeda pendapat kecuali  saya dapatkan di beberapa reprensi buku buku di perpustakaan saja.sedih juga rasanya kalau sejarah seperti ini sampai tak bersambung kegenerasi selanjutnya lebih lagi kalau sampai hilang sma sekali.

Oh..ya.. hampir lupa padahal kita sedang konsentrasi soal sigam sebagai sentra pengrajin kembang atau dalam bahasa lokal lebih dikenal dengan istilah  mencucuk kembang ,
Nah kalu soal yang satu ini silakan tanya dimana saja pengrajin kembang hampir semua tahu dan bisa menunjukan tempatnya.

Berjejer mulai jalan masuk hingga kedalam menuju pasar kemakmuran dengan sigap menawarkan kepada siapa saja yang melintas, diiringi seulas senyum manis tentu saja berharap peruntungan hari ini akan lebih baik. Jangan  sangka mereka baru saja menggelar jualannya, akan tetapi sejak sebelum matahari terbit alias subuh sudah harus  bergelut dengan dinginya udara  dan setetes rasa kantuk yang masih tersisa.

Para penjaja bunga yang berjualan ini  didominasi oleh  pengarajin dari sigam dan pal dua gunung manangguk.
Siapa yang pertama kali mengajarkan menjadi pengarajin kembang ini, sampai sekarang saya tak dapat mengetahuinya meski sudah bolak balik dan tak bosan bertanya baik kepada yang masih menggelutinya ataupun yang sudah pensiun alias yang paling tua, tapi kalau di tanya dari daerah mana asal pengrajin kembang di kota ini mereka sepakat menjawab  desa sigam lah cikal bakalnya.

Ingat desa sigam ...ingat pula kembang sigam

Silakan coba datang saja kedesa ku kalau ingin mandi kembang atau bergelut dengan harumnya aroma yang segar memanjakan hidung anda.

 

SIGAM adalah desa kembang ...desa yang penuh keharuman dan menyajikan keramah tamahan.

Kamis, 25 Oktober 2012

HARI RAYA

.
“Aciiiiiil baelang.......aciiiiil baelang........”
“masuuuk....”
“inggih”
“makan wadainya lah”
“ulun kada handak wadai,...ulun baelang aja”
“ooo iyakah ne....saribu saurang”
“makasih ciiil...”

Sepenggal gambaran yang lazim  terjadi di setiap hari raya yaitu ,  kelompok anak anak baik laki maupun perempuan berbondong bondong mendatangi setiap rumah yang dianggap .........e......e....dapat memberi angpao alias seribu rupiah .
Dengan dalih menjalin silaturahmi mereka rela berkeliling kampung meski peluh deras membasahi pipi   yang lugu namun tak terasa pula kantong mereka mulai sesak oleh lipatan lipatan lembar seribu rupiah.
Berlarian yang menjadi ciri khas anak anak itu merwarnai semaraknya hari raya. Suara titian kayu ulin bergemuruh setiap kali mereka lewat.
Seakan tak ingin ketinggalan si kecil yang baru duduk di bangku TK juga ikut dalam rombongan itu.

Kejadian semacam ini terus terang baru ketika aku tiba di kotabaru saja hanya kuketahui, tepatnya takala kami sekeluarga pindah rumah di perumnas batu silira hilir muara.
Merasa aneh, lucu sekaligus menarik tapi yang jelas menjadi khas dan tak ada duanya.

“ Assalamu’alaikum............”
“Abaaaah ulun bulik............”
“Wa’alaikum salam”...aku tersadar dari apa yang baru saja ku lamunkan, ternyata sikecil sudah pulang dari perburuan nya. Ada perasaan bangga di raut wajahnya sambil menghitung lembar demi lembar, tetapi ada juga rasa lelah yang menderanya, karena kulihat sesekali ia menguap dan menyeka keringat  dan tak berapa lama ia tertidur dengan lembar yang dihitungnya masih tergenggam erat.

 Acil baelang menjadi ciri khas tersendiri.........
Acil baelang menjadi  menandakan datangnya hari hari....
Acil baelang menjadi hal yang sangat di nantikan oleh mereka....
Acil baelang adalah harinya anak anak ....kapan lagi kalau tidak hari raya ini

Aku tidak tahu apakah ini adalah budaya yang baik atau tidak , namun begitu kulihat baik bagi anak anak maupun orang tua yang di datangi tak sedikitpun tergambar kerisauan bahkan banyak dari mereka para orang tua itu sudah mempersiapkan dan mengharapkan datang serbuan para bocah bocah ini.

Rabu, 10 Oktober 2012

pulau laut: KEMARAU

pulau laut: KEMARAU: . Kemarau telah membuat sungaiku kering, kotor dan berbau. tapi yang namanya kebutuhan akan air sangat sangatlah di nomor satukan, bagai...

.

KEMARAU

.
Kemarau telah membuat sungaiku kering, kotor dan berbau.
tapi yang namanya kebutuhan akan air sangat sangatlah di nomor satukan, bagaimana tidak...... mau masak, mau minum, mau mandi, mau itu mau ini perlu yang namanya aiiiiiiir.

Kalau kemarau yang harus disalahkan, tentunya kita tak berani mengatakan itu. sebab urusan yang satu ini sudah barang tentu merupakan ketentuan ALLAH yang mau tidak mau pasti yang terbaik bagi mahluknya.

Ku masih ingat beberapa tahun yang lalu, ketika  berdiri memandang dari ketinggian gunung lampu saat itu, yang terhampar hanyalah pemandangan hijau dan rimbun pepohonan, sungguh menakjubkan keindahan yang terpampang waktu itu.

Kita tidak harus menyalahkan luasnya pembangunan, namun tak arifnya kita dalam membangun lingkungan
dengan mengalahkan fungsi hutan dan tananman sebagai pelindung, dan daerah tangkapan air menjadikan kita merasakan akibatnya.Ekosistem terganggu dan menjadi tidak seimbang.

Beberapa daerah wisata yang mengandalkan keindahan alam terutama aliran sungainya tentu air sebagai daya tariknya, sekarang dimusim kemarau ini menjadi kering.

Ayo kapan lagi anak anak kita dapat mandi dengan riangnya saat musim kemarau ini tanpa harus berkubang di air yang berbau dan kotor.



Ya ALLAH tuntunlah kami dalam mengelola lingkungan ini, lindungan kami dari menjadi perusak bumi yang kau anugrahkan kepada manusia, dan jadikanlah kami kaum yang dapat mengambil manfaat tanpa meninngalkan mudarat untuk anan anak kami.

Selasa, 09 Oktober 2012

SELAMATKAN HUTAN DAN LAHAN


akankah hijau ini hilang, merangas berganti  tanah kering kerontang.
kebakaran lahan yang kian marak seakan menjadi kejadian yang lumrah di setiap musim kemarau.


                            SELAMATKAN HIJAU ALAMKU

               SELAMATKAN HIJAU DESAKU

SELAMATKAN HIJAU DUNIAKU

para satria biru berkiprahlah kita semua
tak hanya memadamkan kebakaran pemukiman saja,
hutan dan lahan adalah nafas yang juga harus terselamatkan

              Ayo tanam sebatang pohon di setiap kelahiran umat manusia
       ayo tanam pohon di setiap bersatunya sepasang manusia
ayo tanam pohon di setiap sisi kehidupan ini




Kamis, 04 Oktober 2012

MANDI LAUT

basah  disiring laut dinginkan hati yang gelisah, cuci kaki  , cuci mulut, en cuci mata


.

GEMA SAIJAAN ONLINE BERITANYA URANG KOTABARU

Sindikasi news.okezone.com