menjelajahi destinasi yang satu ini kami jamin betul betul merupakan sebuah perjalanan yang begitu menantang. apalagi seperti sekarang ini ta'kala musim angin tenggara berhembus kencang.
bermula dari niat ingin membantu sahabat saya yang datang jauh jauh dari ibukota, saya mulai menyiapkan diri mulai dari mengisi dompet sampai mengatur jadwal lepas piket kerja.
selama perjalanan sebaiknya gunakan perangkat hp anda semaksimal mungkin sebelum keluar perairan pagatan, baik untuk menelpon keluarga atau.......... atau juga mengupload bbm dan facebook anda,
karena lepas dari itu jangan diharap akan mendapatkan signal kecuali sudah sampai di Marabatuan.
pukul 08.88 wita kami berangkat kepulau payungpayungan, karena sekarang musim angin tenggara maka kami harus berhadapan dengan ombak yang lumayan besar, setengah jam kemudian akhirnya sampai juga di pulau tersebut.
sungguh menakjubkan destinasi pulau tersebut menyimpan potensi wisata apalagi kalau benar benar dikelola semaksimal mungkin.
dan ternyata sesuai harapan kami ingin betul betul bersantai ternyata pulau tersebut juga tak berpenghuni alias telah ditinggal oleh penduduknya dengan alasan yang cukup beragam.
sebelah utara pulau tersebut terlihat jelas Pulau Denawan yaitu tempat penyu bertelur yang juga merupakan tempat wisata.
warna biru air laut, hembusan angin suara burung camar di terkam suara debur ombak memecah disela bebatuan yang besar dan kokoh serta lambaian pohon kelapa merayu setiap insan untuk berlama lama dan bermalam disana.
PAYONGPAYONGAN MARABATUAN PULAU SEMBILAN MANTAP
bermula dari niat ingin membantu sahabat saya yang datang jauh jauh dari ibukota, saya mulai menyiapkan diri mulai dari mengisi dompet sampai mengatur jadwal lepas piket kerja.
akhirnya pas kebetulan kami mendapatkan waktu yang tepat, atau juga memang keberuntungan ,
dengan menumpang angkutan laut melalui kapal Perintis yang hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp.35.000 dengan waktu tempuh kurang lebih 12 jam.
padahal kami sebelumnya sudah hendak melalui jalur darat ke arah lontar untuk kemudian menyeberang dengan mencarter perahu perkiraan menghabiskan biaya kurang lebih Rp,2.700.000 untuk sekali jalan.
berangkat dari kotabaru melalui pelabuhan panjang ,begitulah nama pelabuhan yang di sematkan untuk menamakan pelabuhan yang menjorok panjang kearah barat laut kotabaru tersebut.
sambil menunggu beberapa penumpang naik dan sebagian juga sedang memuat barang kebutuhan kekapal kami berkesempatan makan dan minum di kantin yang ada di dermaga.
karena kalau sudah diatas kapal hanya akan ada minuman dan makanan ringan atau cuma menyantap mie gelas.
kurang lebih pukul 15.00 wita kapal mulai berangkat hingga waktu kurang lebih tiga jam atau ekitar pukul 18.00 wita sampai dan singgah di perairan simpang empat tanah bumbu sekitar pelabuhan speed.
kurang lebih tiga jam kemudian atau tetapnya sekitar pukul 21.00 wita kapal berangkat lagi menuju marabatuan pulau sembilan.
selama perjalanan sebaiknya gunakan perangkat hp anda semaksimal mungkin sebelum keluar perairan pagatan, baik untuk menelpon keluarga atau.......... atau juga mengupload bbm dan facebook anda,
karena lepas dari itu jangan diharap akan mendapatkan signal kecuali sudah sampai di Marabatuan.
selama sembilan jam di perjalanan kita dapat tidur beralaskan tikar dengan menyewa Rp. 5000,
atau seperti yang kami lakukan memesan kamar tidur ABK Rp.100.000 perkamar
agar bisa tidur nyeyak dan mendapatkan fasilitas kipas angin ..........
sesampai di Marabatuan kami langsung menemui Pa Hasbi yaitu seorang guru SMP yang ada di sana,karena biasanya para pendatang sering diarahkan ke beliau, dan beliau cukup ramah juga banyak membantu serta memfasilitasi kebutuhan kami.bahkan jamuan gratis kami dapatkan yang memang perut kami sudah bernyanyi....ha..ha..ha
oleh beliau kami dicarikan tumpangan perahu yang kebetulan juga masih kerabat beliau cukup murah hanya mengeluarkan biaya Rp. 350.000 sudah temasuk mengantar pulang pergi serta berkeliling pulau payongpayongan atau payungpayungan selama dua hari
pukul 08.88 wita kami berangkat kepulau payungpayungan, karena sekarang musim angin tenggara maka kami harus berhadapan dengan ombak yang lumayan besar, setengah jam kemudian akhirnya sampai juga di pulau tersebut.
sungguh menakjubkan destinasi pulau tersebut menyimpan potensi wisata apalagi kalau benar benar dikelola semaksimal mungkin.
dan ternyata sesuai harapan kami ingin betul betul bersantai ternyata pulau tersebut juga tak berpenghuni alias telah ditinggal oleh penduduknya dengan alasan yang cukup beragam.
sebelah utara pulau tersebut terlihat jelas Pulau Denawan yaitu tempat penyu bertelur yang juga merupakan tempat wisata.
warna biru air laut, hembusan angin suara burung camar di terkam suara debur ombak memecah disela bebatuan yang besar dan kokoh serta lambaian pohon kelapa merayu setiap insan untuk berlama lama dan bermalam disana.
PAYONGPAYONGAN MARABATUAN PULAU SEMBILAN MANTAP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar