.Pertama kali menginjakan kaki di bumi saija an sejak dua
puluh dua tahun yang lalu, rasanya masih segar dalam ingatan ku bahwa yang tergambar adalah begitu gagahnya
gunung BAMEGA mencengkram terpancang di selimuti kabut tipis. Ingin rasanya ku
peluk dan kuciumi.
Kota
baru… pulau lautku ku ingin mengabdi disini
Beberapa bulan kemudian aku berkesempatan juga akhirnya akan
naik mendaki. bersama beberapa adik
angkat ku.sebut saja agus dan juli,
mereka adik kaka.
Maklum waktu itu masih pada boke jadi kami harus jalan kaki
….aduh penat juga rasanya,
Tapi semua itu terbayar oleh pemandangan subhanallaah begitu
indah……..
Damai, tenang dan jauh dari kebisingan…
Hanya suara gesekan daun tertiup angin dan gemericik riak
air beradu diantara langkah kaki kami.
Gubraaaaaaaak……aih apa itu haaaaa
rupanya ada seekor pelanduk
terkejut dan berlari.
Sumpah baru kali ini aku
melihat pelanduk hidup padahal kalau menyantapnya udah sering…enak lho.
Uei kenapa lari
kemakanan bawaan lapar kale.
Lanjutin ya
Agar tau aja
padahal kami waktu itu sedang berpuasa karena pas bertepatan ramadhan. Tapi
lagi lagi aneh rasa cape tak dapat menghentikan langkah kami mungkin karena
suasana hutan yang begitu indah dan tenang.
Singkat cerita akhirnya tepat jam 16.00 kami tiba juga di
puncak
Aduh indahnya bisa ngeliat laut di muka kiri kanan dan dari
kejauhan nampak pulau manti dikelilingi pasir putih dan busa ombak yang
menerjang.
Mungkin saking takjubnya kami sampai lupa bahwa hari sudah
mulai sore dan atas kesepakatan bersama kami putuskan untuk bermalam mengingat
kalau dipaksakan turun juga pasti kemalaman.
Maka kami buru buru mencari tempat untuk bermalam ,
kebetulan ada sebuah batu besar jadi tidur jaja diatasnya buat nanti malam.
Tak terasa pengalaman itu sudah dua puluh tahunan berlalu
Tapi indahnya tak
jua kunjung hilang dari ingatan.
Menjaga dan mencintaimu
Seandainya ku boleh memilih ku ingin mati dan dikubur di
bumi ini sai ja an………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar