Selasa, 20 Maret 2012

SUARA PINGGIRAN

  POTRET

Sebut saja Pa ‘le warga jalan Bima Gang Jambu Rt.02/02 Desa Baharu Utara Kotabaru kalimantan selatan, pagi sekitar jam 06.30 wita tiba tiba saja jatuh pingsan setelah tangan nya terluka hebat akibat terkena ledakan sebuah botol bekas minuman yang baru saja di galinya dari dalam tanah, dan  oleh keluarga beliau langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.


Kejadian yang sempat membuat geger warga sekitar ini berawal dari Pa’le yang sebenarnya secara tidak sengaja mencoba ingin membuat obat untuk dikonsumsi beliau sendiri, maklum Pa’le yang berusia kurang lebih 70 tahun ini menderita penyakit asma yang tak kunjung sembuh. Oleh istri beliau yang entah dari mana mendapatkan resep ini memberitahukan kepada suaminya bahwa untuk menyebuhkan penyakit ini mereka harus membuat obat sendiri yang campurannya adalah gula merah dan asam jawa. Kedua bahan ini dicampur menjadi satu dan di encerkan dengan air putih kurang lebih tiga gelas, kemudian dimasukan kedalam botol plastik ukuran 1 ½ liter namun harus disimpan selama sepuluh hari di dalam tanah sebelum di konsumsi.pada hari kesepuluh tepat selasa 20 maret 2012  pagi beliau menggali botol itu kembali, setelah diangkat keluar beliau mencoba membuka bungkus plastik yang melindungi botol  itu, namun naas belum lagi sempat menyentuh  tiba tiba saja botol itu sudah meledak dan melukai tangan Pa’le. Saking kerasnya ledakan itu hingga terdengar  jauh hingga radius ½ kilometer dari tempat kejadian.



Ketika saya bersama teman yang menemui Pa’le dirumahnya beliau mengatakan bahwa musibah ini menjadikan pelajaran sekaligus peringatan bagi dirinya dan keluarganya agar selalu berhati hati dan tidak begitu saja menerima saran dari orang lain. Beliau juga mengatakan untung hanya tangan saja yang terluka  coba kalau seandainya  botol itu sempat dipegang atau dekat dengan tubuh lainnya tentu akibatnya bisa jadi lebih parah lagi.

namun yang menjadi Pa'le tak habis pikir kenapa ramuan itu bisa meledak dan sambil meringis menahan nyut nyut yang mulai menjalar di tangan beliau masih sempat sempatnya menebar kelakar "jangan jangan nanti dikira orang pa'le sedang merakit bom he. he.". saya tak bisa menahan tawa  orang tua ini ternyata punya selera humor yang tinggi jua."terang aja Pa'le kalau   ramuan itu meledak karena air gula merah yang berasal dari air enau tadi mengalami fermentasi atau proses kimia menjadi beralkohol atau senyawa lainnya lebih lagi ditambah dengan air asam ucapku mencoba  seadanya mencoba menjelaskan.

Kejadian diatas bagi saya bukan hanya sekedar kelalaian tapi, saya melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Sebab dari apa yang saya tangkap dari pembicaraan kami, “ beliau mengatakan seandainya disuruh makan (mohon ma’af) kotoran sekalipun asal penyakit ini sembuh pastilah Pa’le lakukan”.

Kalimat diatas mengisyaratkan bisa saja mengandung keputus asaan oleh kerena penyakit yang tak sembuh sembuh, mungkin juga kerterbatasan kemampuan biaya pengobatan meskipun slogan pemerintah tentang biaya murah bahkan gratis akan kesehatan menggaung keras, atau ketidak percayaan kepada pengobatan medis dengan berbagai sebab.

Pa’le memwakili gambaran masyrakat kita tentang fakta kehidupan sosial yang begitu pelik. Kesehatan adalah hal yang paling utama namun masalah kebutuhan rumah tangga ditengah mahalnya harga barang menjadikan kebutuhan kesehatan terabaikan, dengan hanya bermodalkan Rp.4000 untuk sebiji gula merah dan asam jawa Pa’le yang berharap sembuh akhirnya mendapatkan penyakit lain.

Ini merupakan sebuah permasalahan, dan kita tidak berharap kejadian ini berulang kembali meski dalam rupa dan bentuk yang berbeda, dan saya hanya ingin mengatakan bahwa semua ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menanggulanginya.

Semoga ALLAH . swt. Memberikan petunjuk dan lindungan kepada kita semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GEMA SAIJAAN ONLINE BERITANYA URANG KOTABARU

Sindikasi news.okezone.com