POTRET
Sebut saja Pa ‘le warga jalan Bima Gang Jambu
Rt.02/02 Desa Baharu Utara Kotabaru kalimantan selatan, pagi sekitar jam 06.30
wita tiba tiba saja jatuh pingsan setelah tangan nya terluka hebat akibat
terkena ledakan sebuah botol bekas minuman yang baru saja di galinya dari dalam
tanah, dan oleh keluarga beliau langsung
dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kejadian yang sempat membuat geger warga sekitar
ini berawal dari Pa’le yang sebenarnya secara tidak sengaja mencoba ingin
membuat obat untuk dikonsumsi beliau sendiri, maklum Pa’le yang berusia kurang
lebih 70 tahun ini menderita penyakit asma yang tak kunjung sembuh. Oleh istri
beliau yang entah dari mana mendapatkan resep ini memberitahukan kepada
suaminya bahwa untuk menyebuhkan penyakit ini mereka harus membuat obat sendiri
yang campurannya adalah gula merah dan asam jawa. Kedua bahan ini dicampur
menjadi satu dan di encerkan dengan air putih kurang lebih tiga gelas, kemudian
dimasukan kedalam botol plastik ukuran 1 ½ liter namun harus disimpan selama
sepuluh hari di dalam tanah sebelum di konsumsi.pada hari kesepuluh tepat selasa
20 maret 2012 pagi beliau menggali botol
itu kembali, setelah diangkat keluar beliau mencoba membuka bungkus plastik
yang melindungi botol itu, namun naas belum
lagi sempat menyentuh tiba tiba saja
botol itu sudah meledak dan melukai tangan Pa’le. Saking kerasnya ledakan itu
hingga terdengar jauh hingga radius ½
kilometer dari tempat kejadian.
Ketika saya bersama teman yang menemui Pa’le
dirumahnya beliau mengatakan bahwa musibah ini menjadikan pelajaran sekaligus
peringatan bagi dirinya dan keluarganya agar selalu berhati hati dan tidak
begitu saja menerima saran dari orang lain. Beliau juga mengatakan untung hanya
tangan saja yang terluka coba kalau seandainya botol itu sempat dipegang atau dekat dengan
tubuh lainnya tentu akibatnya bisa jadi lebih parah lagi.
namun yang menjadi Pa'le tak habis pikir kenapa ramuan itu bisa meledak dan sambil meringis menahan nyut nyut yang mulai menjalar di tangan beliau masih sempat sempatnya menebar kelakar "jangan jangan nanti dikira orang pa'le sedang merakit bom he. he.". saya tak bisa menahan tawa orang tua ini ternyata punya selera humor yang tinggi jua."terang aja Pa'le kalau ramuan itu meledak karena air gula merah yang berasal dari air enau tadi mengalami fermentasi atau proses kimia menjadi beralkohol atau senyawa lainnya lebih lagi ditambah dengan air asam ucapku mencoba seadanya mencoba menjelaskan.
namun yang menjadi Pa'le tak habis pikir kenapa ramuan itu bisa meledak dan sambil meringis menahan nyut nyut yang mulai menjalar di tangan beliau masih sempat sempatnya menebar kelakar "jangan jangan nanti dikira orang pa'le sedang merakit bom he. he.". saya tak bisa menahan tawa orang tua ini ternyata punya selera humor yang tinggi jua."terang aja Pa'le kalau ramuan itu meledak karena air gula merah yang berasal dari air enau tadi mengalami fermentasi atau proses kimia menjadi beralkohol atau senyawa lainnya lebih lagi ditambah dengan air asam ucapku mencoba seadanya mencoba menjelaskan.
Kejadian diatas bagi saya bukan hanya sekedar
kelalaian tapi, saya melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Sebab dari apa
yang saya tangkap dari pembicaraan kami, “ beliau mengatakan seandainya disuruh
makan (mohon ma’af) kotoran sekalipun
asal penyakit ini sembuh pastilah Pa’le lakukan”.
Kalimat diatas mengisyaratkan bisa saja mengandung
keputus asaan oleh kerena penyakit yang tak sembuh sembuh, mungkin juga
kerterbatasan kemampuan biaya pengobatan meskipun slogan pemerintah tentang
biaya murah bahkan gratis akan kesehatan menggaung keras, atau ketidak
percayaan kepada pengobatan medis dengan berbagai sebab.
Pa’le memwakili gambaran masyrakat kita tentang
fakta kehidupan sosial yang begitu pelik. Kesehatan adalah hal yang paling
utama namun masalah kebutuhan rumah tangga ditengah mahalnya harga barang
menjadikan kebutuhan kesehatan terabaikan, dengan hanya bermodalkan Rp.4000
untuk sebiji gula merah dan asam jawa Pa’le yang berharap sembuh akhirnya
mendapatkan penyakit lain.
Ini merupakan sebuah permasalahan, dan kita tidak
berharap kejadian ini berulang kembali meski dalam rupa dan bentuk yang
berbeda, dan saya hanya ingin mengatakan bahwa semua ini tentunya menjadi
tanggung jawab kita bersama untuk menanggulanginya.
Semoga ALLAH . swt. Memberikan petunjuk dan
lindungan kepada kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar